Senin, 05 November 2012

Semester Tua, Mau Apa?

Doeloe ketika aku masih duduk di bangku semester awal, melihat kakak-kakak senior semester VII yang ada di kampus, di dalam benakku selalu terpikirkan pasti sudah banyak yang mereka tahu, sudah banyak pengalaman, dan banyak pula yang sudah mereka lakukan.

Dan kini aku mengalaminya, posisi yang sama seperti kakak-kakakku itu. Namun, sekarang mereka telah lulus dan kebanyakan bahkan sudah menikmati posisi mereka sebagai pegawai. Dan posisi mereka dulu telah kugantikan, mahasiswa semester VII, yang lebih beken dikenal dengan "mahasiswa semester tua". Hahaha, yah itulah diriku kini merasakan nikmatnya sisa 5 sks di semester mendatang.

Mencoba flashback di hari-hari yang telah berlalu, dari awalnya pertemuan dengan squad zeronine yang tangguh, menikmati hari-hari dengan tumpukan tugas dan tekanan dari para senior. Awalnya memang cukup berat karena tak terpikirkan olehku sebelumnya, bekalku berkecimpung di pramuka dan saka dengan didikan bapak-bapak TNI AL yang super disiplin belum mampu membuatku semangat menghadapi semua itu. Sampai kutemukan semangatku ketika diumumkan diriku sebagai peserta terbaik ke-3 LKMM Pra Dasar Oktober 2009. Reward itu membuatku memiliki semangat baru untuk melaju, aku merasa semua hal yang telah kulakukan dihargai. Betapa senangnya diriku waktu itu. Event tersebut juga mampu menerbangkan mimpi-mimpiku, membuatku berani untuk menghempaskan diri bekerja keras menggapainya. Ya, mimpi-mimpi besar itu harus segera kuraih selama aku mengenyam pendidikan di kampus ini.

Perjalanan kuteruskan sampai tiba saat yang membuat air mataku berlinang tak terbendung. Jepara, kota kelahiranku, tempat ku dibina sedari kecil, kini menjadi kota kenangan bagiku dan squad zeronine. Di tengah hujan yang tak kunjung reda, melewati terjangan ombak dan cuaca yang tak bersahabat kala itu, kita mampu membuktikan betapa kuatnya kami, sehingga kami layak diterima atas dasar cinta untuk keluarga besar Teknik Industri. Jaket dominan biru teknik itulah yang mampu membuatku tersedu-sedu ketika salah seorang senior (yang sampai sekarang aku penasaran siapakah gerangan) yang menyematkan di atas kepalaku dalam pejam mataku.

Setelah pengukuhan itu, resmilah diriku dan teman-temanku diterima sebagai bagian dari keluarga besar yang kini selalu menjadi kebanggaan bagiku, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro. Dan setelah itu, kumulai karirku, berkontribusi dalam organisasi kampus, HMTI dan BEM FT. Sedikit rahasia yang terlanjur kudengar, bukan untuk disombongkan tentunya, keberadaanku ternyata menjadi rebutan para pengkader, sehingga harus kuputuskan untuk berkontribusi di keduanya.

PSDM HMTI Undip yang banyak mengajarkanku tentang kaderisasi, memberikanku cukup pengalaman dan bekal untuk lebih tahu tentang kondisi himpunanku. Dan berjuta terima kasih kepada Ekobis BEM FT, Mas Fatah, Mbak Santi, dll, yang setia memberikan kehangatan dan makna bahwa organisasi dengan kekeluargaan memberikan cindera yang selalu kukenang.


GSG Undip Tembalang, gedung sejuta kenangan, perjuangan bersama squad zeronine menghalau semua rintangan. Pelaksanaan Technopreneur Expo November 2010, terenyuh melihat sosok pemimpin dan kakak yang sedia berkorban untuk kenyamanan adik-adiknya. Kadepku, Fanni Fatah, membersihkan lantai dari genangan air guyuran hujan deras kala itu. Basah kuyup dirinya dan tak membiarkan kami membantunya. Kisah ini membuatku mengerti arti penting pengorbanan.

Semester 3, mungkin inilah puncak disaster selama belajar di TI, cobaan demi cobaan datang silih berganti. Parktikum yang berat, dimana Proses Manufaktur dengan konsep ragum 13 part, 10 hari @5 jam, bertabrakan dengan Teori Probabilitas, segera bersusulan dengan Teknologi Informatika dan HAKI & Kewrirausahaan. Semester yang benar-benar menguras otak dan fisik. Suatu ketika handak pergi asistensi ke rumah Mas Erfanto (asisten TP) berboncengan dengan Iskandar Muda, jatuh di jalan Setia Budi, syukur Alhamdulillah, jalan utama dengan keramaian yang luar biasa itu hanya membuat kakiku lecet sedikit. Setelah sekitar 2 km menempuh perjalanan kembali, telepon genggam berbunyi, Mbak Cinta (asisten Prosman) memintaku segera bertemu untuk briefing. Hahaha, ilmu selama berorganisasi berguna juga dalam kasus ini. :D

Meskipun kondisi akademik di kampus sedang ramai, tekanan dan sindiran dari senior dan dosen datang tiada henti. Namun, kehidupan tak boleh berhenti begitu saja. Manapaki karir, menyusun banyak mimpi-mimpi. Berkat prestasiku sebagai peserta terbaik 1 dalam Industrial Leadership Training 2010, kepercayaan untuk mengikuti LKMM Tingkat Dasar Fakultas Teknik mudah kudapatkan. Dalam ajang ini kutemukan sahabat-sabahatku di Teknik yang sampai sekarang banyak mengukir cerita dalam kehidupanku. Perjuangan dalam mengadakan berbagai event sampai upaya menegakkan profesionalitas dan independensi dalam berorganisasi melalui PEMIRA BEM FT 2011. Ya, aku sempat mengajukan diri sebagai pasangan ketua dan wakil ketua BEM FT 2012 bersama Surya May Priyadi setelah syarat mengikuti LKMM Madya telah kami jalani. Sedikit bercerita tentang Surya, sekarang dia bekerja di Pama, salah satu perusahaan minyak di Indonesia, orang melankolis yang jago berpuisi, yang mampu membuatku merasakan mempunyai kakak laki-laki, setelah Mas Reza (Eja-Red) yang menjadi pasanganku sebagai ketua dan sekretaris umum HMTI Undip 2011.

Meskipun perjalananku kandas untuk menemani Surya sebagai ketua BEM FT karena kalah dalam Pemira, tetapi aku tetap bersyukur, karena Allah Azza Wa Jalla telah menunjukkan jalan terbaik bagiku. Kini aku diamanahi sebagai Tim Litbang PSDM BEM FT 2012 menemani adik-adik yang luar biasa. Dan dengan itu aku dapat terhindar dari busuknya birokrasi kampus TI yang juga tidak jauh dari kelakuan KKN. Astaghfirullahal'adziim. Dan selama itu aku juga bebas berkesempatan aktif dalam kegiatan beswan karena aku menjadi salah satu penerima Djarum Beasiswa Plus angkatan 27, serta tetap aktif di Lab, karena aku berhasil menjadi salah satu asisten di Studio Manajemen dan Kewirausahaan sejak Januari 2011.

Dan dengan jutaan rahmat yang Allah selalu berikan kepadaku, akhirnya aku juga berhasil mengikuti ajang Engineering Development Motivation and Awareness Training (EDMAT) 34 di University of Malaya, Malaysia yang pada tahun sebelumnya aku sempat gagal dalam seleksi di Fakultas. Bersama dengan 22 temanku yang lain menjelajahi negeri jiran, memperoleh banyak ilmu, pengalaman, dan tentunya relasi.

Kini aku sudah menduduki semester VII, artinya dengan jatah waktu normal, mau tak mau setahun lagi aku harus sudah meninggalkan kampus ini beserta jutaan kenangan yang telah kuukirkan. Namun, bisa apa aku di semester tua ini? Masih bisakah aku bermimpi seperti dulu lagi dengan target-target yang selalu kutulis di buku catatanku?

Pengalaman mengikuti training Ummat Terbaik Hidup Berkah #74 Semesta Semarang mengingatkanku akan mimpi-mimpi besarku. Aku harus bisa menjadi orang kaya dan akan kuhidupi orang-orang di sekitarku dengan uangku, mendirikan sekolah gratis bagi mereka yang tak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga ilmu tentang karakter dan etika. Bekal ilmu agama yang akan menjadikan kami orang-orang besar yang luar biasa. Dan membantu mewujudkan mimpi besar Rasulullah yang tertunda.

Kalau dulu aku menjadi peserta dan duduk mendengarkan para pembicara, semenjak setahun yang lalu aku diberikan kesempatan untuk menjadi seorang pembicara dan dipersilakan menginspirasi para peserta. Pengalaman yang berawal dari sekedar menjadi moderator untuk seorang pembicara kumanfaatkan sungguh-sungguh untuk menggali potensiku memotivasi orang lain. Di depan ratusan mahasiswa baru atau para peserta leadership training. Dan pengalaman ini pula yang kugunakan untuk berpresentasi di hadapan para manajer dan staf di PLN TJB tempatku bekerja praktek di liburan semester VI lalu.

Semester VII, satu tahun yang tersisa ini harus kugunakan semaksimal yang ada. Aku masih bisa berkarya. Aku akan berlari kencang dengan mimpi-mimpiku, dengan semangatku, dengan dorongan dan ridlo Tuhanku, restu orang tuaku, dengan sahabat-sahabatku. Akan kugapai mimpi-mimpi besarku. Dan semoga Allah mengerti isi hatiku.

Semester tua mau apa? Semester tua ku akan tetap berkarya :)

2 komentar:

  1. yeaaayy, sadam go sadaam \m/
    meski semester tua, semangat tetep jiwa muda dong.. :D

    BalasHapus
  2. hahaha, You Go, too Tista. Let's coloring our life :D

    BalasHapus