Rabu, 19 Desember 2012

Latoh: Sajian Alam Pesisir

Berbagai jenis tanaman laut atau rumput laut kini mengalami banyak perkembangan baik dari segi budidaya jenis maupun pengolahan, seperti yang sering kita temui di dalam es rumput laut, dodol, sampai kulit tablet. Sekarang saya akan mengulas salah satu jenis rumput laut yang sudah jarang ditemukan di pasaran, ialah Latoh atau Caulerpa.

Urap Latoh, Salah Satu Kuliner Pesisir Jawa
Latoh merupakan salah satu jenis rumput laut yang berasal dari kelompok Chlorophyceae (alga hijau). Ciri-ciri tanaman ini ialah mempunyai batang yang kenyal disertai butiran-butiran daun di sekeliling batangnya. Latoh mempunyai rasa asin alami. Di dalam tubuhnya terdapat cairan sejenis lendir, dan dari sinilah rasa asin alami pada latoh berasal. Semua bagian tubuh latoh berwarna hijau, artinya kandungan klorofil pada tanaman ini sangat tinggi. Latoh hidup dan tumbuh di subtrat pasir. Tanaman ini bereproduksi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif.

Seperti jenis rumput laut pada umumnya, kandungan serat pada latoh sangat tinggi, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai kuliner. Latoh menambah keberagaman kuliner nusantara. Penyajian latoh di beberapa daerah pesisir jawa, seperti Jepara dan sekitarnya, cukup sederhana. Latoh segar yang baru didatangkan dari laut kemudian dibersihkan dari akar dan kotoran-kotoran yang menempelinya. Setelah dibersihkan, latoh kemudian dicuci sampai bersih. Latoh yang sudah bersih ditambahkan bumbu berupa parutan kelapa muda dan bawang merah. Tidak perlu ditambahkan garam atau penyedap rasa, karena latoh sudah mempunyai rasa asin. Dan latoh siap dihidangkan.

Latoh memang sengaja disajikan tanpa dimasak rebus atau goreng, tidak seperti jenis rumput laut lainnya. Karena sifatnya yang basah dan mudah layu, maka sebaiknya latoh disajikan segar dan segera disantap setelah dibersihkan dan dibumbui. Penyajian latoh biasanya ditemani dengan nasi hangat atau singkong rebus. Latoh dapat pula dimanfaatkan sebagai lalapan untuk menemani makan ikan bakar atau pepes ikan.

Manfaat lain yang dapat diambil dari latoh ialah tanaman ini mempunyai zat anti bakteri dan bersifat anti karsinogenik. Dengan mengkonsumsi latoh berarti dapat pula mencegah kanker dan racun-racun (toksin) yang mengotori tubuh kita. Jadi, apa yang perlu diragukan lagi untuk mengkonsumsi tanaman ini?

Rabu, 21 November 2012

Surat Untuk Papuaku



Begitu tersentak hatiku saat mendengar suatu tema acara Nation Building Beswan Djarum tahun ini, “Mutiara Timur Indonesia”. Segala suguhannya membuatku bergetar, jiwa nasionalisme keluar.

Sambil merasakan segala nikmat yang Tuhan berikan, kurenungi nasib-nasib manusia. Di luar, saudara-saudaraku Bangsa Palestin disiksa habis-habisan oleh kaum laknatullah Israel, mereka berperang melawan bangsa lain. Tapi engkau, saudara sepersusuan tanah pertiwi, kau masih dijajah, engkau masih disiksa oleh ketamakan duniawi. Oleh sebangsa sendiri, tak cukup bangsa-bangsa lain yang tak tahu diri.

Kunikmati ketenangan, sajian segar dari alam, fasilitas modernisasi, setiap sudut kota memberiku cerita. Namun, engkau, tanahmu yang kaya justru tak mampu membuat engkau merasakan yang kurasa.

Bukan salah kalau kau berada di pedalaman, kau bilang menikmati alam bersama hutan dan barisan hewan. Pakaianmu hanya anyaman, mungkin pula rotan. Kau dibiarkan dengan dalih melestarikan kebudayaan.

Bukan salah kalau mereka bilang kau tak sepadan, kau tak pintar, kau buangan. Tapi engkau dipertahankan. Kau tetap memberikan senyuman dengan keikhlasan, menyambut kedatangan para wisatawan.

Hitam legam warna kulitmu, keritingnya rambutmu, aroma keringatmu, mereka bilang itu keunikan.

Sabtu, 10 November 2012

Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat



Modernisasi dan Globalisasi merupakan dua kesatuan yang masih menjadi isu hangat saat ini. Modernisasi merupakan bentuk perubahan secara inkremental terhadap ruang kehidupan yang disebabkan adanya revolusi industri. Sedangkan globalisasi diartikan sebagai suatu kondisi penyatuan segala sudut ruang kehidupan antar bangsa. Keduanya saling berkaitan dimana modernisasi mendukung terjadinya globalisasi. Modernisasi dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memunculkan berbagai macam peralatan canggih untuk memudahkan segala bentuk aktivitas manusia.

Dengan keduanya, jarak ruang dan waktu tidak menjadi suatu kendala yang berarti bagi manusia untuk saling berhubungan. Sepasang kekasih yang terpisah antar negara tetap dapat berkomunikasi secara langsung. Kalau dulu mereka berkomunikasi dengan surat-menyurat sehingga harus menunggu lama untuk saling berbalas pesan, kini komunikasi dapat dijalankan lebih cepat dan mudah, via telepon atau internet dengan video call-nya.

Ya, teknologi menjadi kunci semua bentuk kemudahan itu. Teknologi memunculkan berbagai bentuk gadget sebagai piranti bagi manusia untuk berhubungan dengan sesama dan mengakses segala bentuk informasi. Sebagaimana kita tahu sekarang muncul berbagai macam gadget dengan fitur-fitur pendukungnya, bahkan layanan telepon dan sms sudah menjadi hal yang basi sejak bermunculan fitur-fitur yang lebih canggih, seperti Blackberry dengan blackberry massanger, OS android dengan segala macam fiturnya, games-games baru dan seru semakin banyak, dan masih banyak lagi. Bahkan sekarang semua provider saling berlomba berebut pangsa pasar dengan memunculkan keunggulan layanan masing-masing. Semakin mudah, semakin cepat, dan semakin banyak pilihan.

Bukti kemajuan teknologi yang dianggap paling mutakhir ialah munculnya internet dan segala bentuk pengembangannya. Dengan internet, komunikasi dan akses informasi menjadi semakin mudah dan murah, sehingga semakin banyak orang yang berminat untuk menggunakan layanan ini. Program di internet yang berhasil menarik perhatian semua umat ialah munculnya jejaring sosial, sebagai contoh ialah facebook dan twitter. Pengguna facebook dan twitter semakin hari semakin bertambah, dari segala jenis usia dan profesi. Bahkan Indonesia sendiri menduduki peringkat teratas di dunia sebagai pengguna terbanyak kedua jenis jejaring sosial tersebut.

Facebook terbukti ampuh menjadi sarana komunikasi yang dapat menemukan semua kalangan, bahkan dapat pula menemukan kerabat-kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu. Facebook mampu menyatukan jarak pertemanan antarnegara, menjadi sarana pertemuan perhimpunan bangsa-bangsa. Untuk para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam international students, facebook menjadi media yang sesuai untuk menyatukan mereka, begitu juga bagi para pekerja dan wirausaha. Berjualan via online dengan facebook atau memberikan link website-nya dengan facebook atau jejaring sosial yang lain kini sudah menjadi trend.

Namun, di balik segala bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi ternyata menyimpan dampak lain. Munculnya gadget dengan berbagai fitur seperti games dan hubungan melalui jejaring sosial justru menimbulkan efek negatif. Jejaring sosial dipandang justru mempunyai dampak terhadap kehidupan sosial seseorang. Mari kita simak pemaparan berikut.

Rabu, 07 November 2012

Berbijak Terhadap Perilaku Menyimpang Orang Lain

Sentuhan RahmatMu
Sebagai makhluk Tuhan, manusia diciptakan berbeda-beda, tidak ada rupa yang sama persis antara satu orang dengan lainnya. Sejauh yang kita perhatikan, secara fisik saja, meskipun sekandung, kita dan saudara seayah dan seibu pasti memiliki perbedaan apalagi berbeda ayah atau ibu. Terdapat berbagai suku bangsa yang mendiami bumi kita, di Indonesia saja terdapat ratusan, dari Jawa, Sunda, Betawi, Madura, Batak, Minang sampai Papua, dan masih banyak lagi di belahan dunia sana.

Berbeda orang berbeda pula pemikiran. Hal tersebut benar adanya. Banyak orang berkelahi karena berselisih paham. Tentu kita masih ingat kejadian tawuran beberapa tahun silam yang melibatkan anggota dewan. Itu adalah hasil perbedaan pendapat. Tidak bijak dalam mencerna pendapat orang lain, ujungnya akan berdampak seperti hal tersebut, terjadi perceraian dan peperangan. Oleh sebab itu, bijak dalam dalam menghadapi perkataan dan perilaku orang lain mutlak diperlukan kalau kita menghendaki adanya kedamaian.

Belajar bijak atas perilaku yang dimiliki orang lain dapat kita peroleh dari banyak hal, termasuk dari  komunitas-komunitas yang kita singgahi. Hal tersebut akan menambah wawasan kita tentang berbagai khasanah yang dimiliki orang-orang. Bersenggama dengan berbagai komunitas tidak hanya mengenal komunitas tersebut secara jamak, tetapi dapat juga mengetahui isi komunitas tersebut secara perseorangan. Perbanyaklah berinteraksi dengan orang lain, perbanyak kenalan, lihatlah mereka lebih dekat dan kita akan jauh lebih mengerti. Benar memang lirik yang ada di salah satu sountrack Petualangan Sherina,

lihat segalanya lebih dekat dan kau akan mengerti.

Saya pribadi sangat senang dan kagum terhadap orang-orang yang bertoleransi dan mau mengerti kondisi orang lain. Sampai sekarang pun saya masih belajar hal tersebut. Saya belajar dari setiap perjalanan yang saya hadapi. Setiap pribadi dan komunitas-komunitas yang pernah saya temui.

Ketika kita keluar rumah, kita akan menemukan berbagai orang dengan bentuk dan karakter yang berbeda-beda. Dan pilihannya, apakah kita akan menolak mereka atau menerima dengan ketakpedulian atau dengan kebijaksanaan. Saya sendiri lebih suka menerima dengan kebijaksanaan.

Kita tidak bisa serta merta meminta orang lain berperilaku sama seperti yang kita kehendaki. Terlepas dari kepribadian baik yang dimiliki orang lain. Di dunia ini banyak sekali karakteristik yang dimiliki orang, bahkan yang kita kategorikan sebagai perilaku menyimpang. Terdapat seorang pria yang berperilaku seperti wanita atau sebaliknya, pribadi yang menutup diri dari lingkungan atau susah bersosialisasi dengan orang lain, pribadi yang suka kekerasan (psikopat), bahkan ada juga yang berperilaku menyimpang secara seksual atau yang biasa kita kenal dengan homo, entah dia gay atau lesby.

Secara wajar tentu kita akan menolak keberadaan orang-orang tersebut atau mengolok-olok bahkan berusaha mengusir mereka dari lingkungan kita. Namun, hal tersebut tentu tidak bijak. Keberadaan orang-orang dengan kondisi demikian tentu bukan semata-mata kemauan mereka. Ada campur tangan Tuhan di sini yang memberikan cobaan bagi mereka sebagai bukti kasih sayangNya. Dan sebagai umatNya kita wajib pula menerima kondisi dan keadaan mereka dengan bijak. Memang secara agama (Islam) hal tersebut diharamkan, tetapi sebagai umat muslim alangkah baiknya kita dapat mengamalkan kesempurnaan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin, agama yang menjaga perdamaian untuk kedamaian. Sejatinya orang-orang wadam dan liwath juga manusia, makhluk Allah yang diciptakan di muka bumi untuk memberikan rahmat, sama seperti orang-orang "normal". Oleh karena itu, sangat tidak bijak apabila kita menjauhi mereka dan membiarkan mereka jatuh ke lubang buaya. Hal bijak yang dapat kita lakukan bagi mereka justru dengan mendekati mereka, menjadikan mereka teman sehingga nyaman dengan kita dan lingkungannya. Sambil berteman kita ajak mereka untuk tetap berada di jalan Tuhan dan menjadikan AlKitab (AlQuran) dan Assunah sebagai pegangan hidup agar mereka terjauh dari hal-hal yang diharamkan agama.

Kita harus melakukan pendekatan kepada mereka agar kita tahu dan mengerti apa yang melatarbelakangi sikap dan perilakunya selama ini. Semakin tahu maka kita akan semakin bijak dalam menghadapi sikap dan perilaku orang lain.

Tidak ada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah semata, dan kesempurnaan bagi manusia akan muncul ketika seseorang bersatu dengan sesamanya.

Senin, 05 November 2012

Semester Tua, Mau Apa?

Doeloe ketika aku masih duduk di bangku semester awal, melihat kakak-kakak senior semester VII yang ada di kampus, di dalam benakku selalu terpikirkan pasti sudah banyak yang mereka tahu, sudah banyak pengalaman, dan banyak pula yang sudah mereka lakukan.

Dan kini aku mengalaminya, posisi yang sama seperti kakak-kakakku itu. Namun, sekarang mereka telah lulus dan kebanyakan bahkan sudah menikmati posisi mereka sebagai pegawai. Dan posisi mereka dulu telah kugantikan, mahasiswa semester VII, yang lebih beken dikenal dengan "mahasiswa semester tua". Hahaha, yah itulah diriku kini merasakan nikmatnya sisa 5 sks di semester mendatang.

Mencoba flashback di hari-hari yang telah berlalu, dari awalnya pertemuan dengan squad zeronine yang tangguh, menikmati hari-hari dengan tumpukan tugas dan tekanan dari para senior. Awalnya memang cukup berat karena tak terpikirkan olehku sebelumnya, bekalku berkecimpung di pramuka dan saka dengan didikan bapak-bapak TNI AL yang super disiplin belum mampu membuatku semangat menghadapi semua itu. Sampai kutemukan semangatku ketika diumumkan diriku sebagai peserta terbaik ke-3 LKMM Pra Dasar Oktober 2009. Reward itu membuatku memiliki semangat baru untuk melaju, aku merasa semua hal yang telah kulakukan dihargai. Betapa senangnya diriku waktu itu. Event tersebut juga mampu menerbangkan mimpi-mimpiku, membuatku berani untuk menghempaskan diri bekerja keras menggapainya. Ya, mimpi-mimpi besar itu harus segera kuraih selama aku mengenyam pendidikan di kampus ini.

Perjalanan kuteruskan sampai tiba saat yang membuat air mataku berlinang tak terbendung. Jepara, kota kelahiranku, tempat ku dibina sedari kecil, kini menjadi kota kenangan bagiku dan squad zeronine. Di tengah hujan yang tak kunjung reda, melewati terjangan ombak dan cuaca yang tak bersahabat kala itu, kita mampu membuktikan betapa kuatnya kami, sehingga kami layak diterima atas dasar cinta untuk keluarga besar Teknik Industri. Jaket dominan biru teknik itulah yang mampu membuatku tersedu-sedu ketika salah seorang senior (yang sampai sekarang aku penasaran siapakah gerangan) yang menyematkan di atas kepalaku dalam pejam mataku.

Setelah pengukuhan itu, resmilah diriku dan teman-temanku diterima sebagai bagian dari keluarga besar yang kini selalu menjadi kebanggaan bagiku, Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro. Dan setelah itu, kumulai karirku, berkontribusi dalam organisasi kampus, HMTI dan BEM FT. Sedikit rahasia yang terlanjur kudengar, bukan untuk disombongkan tentunya, keberadaanku ternyata menjadi rebutan para pengkader, sehingga harus kuputuskan untuk berkontribusi di keduanya.

PSDM HMTI Undip yang banyak mengajarkanku tentang kaderisasi, memberikanku cukup pengalaman dan bekal untuk lebih tahu tentang kondisi himpunanku. Dan berjuta terima kasih kepada Ekobis BEM FT, Mas Fatah, Mbak Santi, dll, yang setia memberikan kehangatan dan makna bahwa organisasi dengan kekeluargaan memberikan cindera yang selalu kukenang.

Jumat, 21 September 2012

Nasib Peraturan

Entah harus seperti apa lagi peraturan sebaiknya dibuat. Apalagi untuk negara berkembang seperti Indonesia yang notabene masyarakat dengan tingkat disiplin yang rendah. Apakah semua peraturan harus berujung seperti gambar di bawah ini?

Tempat Sampah yang Dipisah Fungsi

Orang-orang cenderung mengabaikan tulisan yang tertera pada tempat sampah tersebut. Padahal hal tersebut tentu dilakukan atas dasar kebaikan, menginginkan terjadinya suatu kemudahan. Pemisahan sampah ditujukan untuk mempermudah pengolahan kembali sampah yang ada, yang organik menjadi kompos sedangkan yang non-organik menjadi barang lain yang bermanfaat.
Pendahulu kita membuat peraturan bertujuan untuk meminimalisasi hal-hal tidak baik yang sudah dan akan terjadi. Semuanya demi terciptanya suatu keteraturan. Bukankah hidup yang teratur itu jauh lebih baik darpada yang tidak?

Namun, sekali lagi, peraturan hanya akan menjadi sebuah seruan tanpa adanya tindakan, terlebih jikalau orang-orang yang harusnya dapat memberikan contoh untuk taat pada peraturan justru melanggarnya. Penegak hukum seperti polisi atau bahkan kaum intelektual seperti mahasiswa yang dianggap mampu membawa perubahan positif pada negeri ini. Entah karena faktor kebanggaan atas kecerdasan yang dimiliki atau lainnya sehingga mereka dengan mudah melanggar peraturan padahal seharusnya mereka mengerti fungsi dan tujuan peraturan dibuat. Lantas bagaimana korupsi dapat hilang dari negeri ini sedangkan generasi penerusnya saja tidak dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perubahan?

Minggu, 16 September 2012

Si Mungil yang Penuh Manfaat


Buah Kersen
Siapa yang tidak mengenal buah kersen, buahnya yang kecil mungil berwarna merah segar ternyata sekarang lagi tenar berkat khasiatnya. Di beberapa daerah di Indonesia, kersen dikenal dengan talok, kresem, atau ceri. Tanaman dengan nama latin Muntingia calabura ini dahulu kurang diminati karena sifatnya yang bisa dikatakan tanaman "liar" dan hanya dimanfaatkan oleh burung-burung liar sebagai makanan. Namun, sekarang buah ini menjadi perhatian dan diminati banyak kalangan karena selain rasanya yang manis dan segar, ternyata di balik kemungilannya kersen mempunyai banyak manfaat.

Pohon kersen merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh di mana saja, terutama di kawasan kering, seperti di daerah pesisir. Pohon kersen mudah tumbuh berkat bantuan burung yang menyebarkan biji-bijinya. Tinggi pohon ini rata-rata mencapai 3 sampai 5 meter. Keunikan lain dari kersen adalah pohon dapat berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim, dan pembuahannya pun tergolong cepat.

Kersen Segar


Berdasarkan penelitian, kersen mempunyai kandungan vitamin C lebih banyak daripada mangga. Kandungan vitamin C kersen mencapai 126 mg, sedangkan pada mangga hanya 50 mg (Kompas). Kandungan karbohidrat dan kalsiumnya juga cukup tinggi. Dewasa ini buah kersen banyak dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti sirup, selai, bahkan untuk tambahan bahan kue dan roti. Yang lebih menarik, ternyata harga jual buah kersen pun cukup tinggi di pasaran, bahkan di supermarket tertentu harganya mencapai Rp 90.000/ kg. Menarik, bukan?

Rabu, 22 Agustus 2012

My Malaysia Part I

Bulan Juli kemarin aku berkesempatan mengunjungi Malaysia. Ini merupakan pertama kalinya aku pergi ke luar negeri. Sebenarnya aku pergi ke sana untuk mengikuti sebuah training yang diselenggarakan oleh komunitas mahasiswa teknik (perkumpulan kejuruteraan) Universitas Malaya. Namun, karena kebetulan teman-temanku juga suka travelling atau lebih tepatnya piknik dan kebetulan waktunya juga bertepatan dengan libur usai UAS, sehingga kita memutuskan datang lebih awal agar bisa menikmati indahnya Malaysia, Kuala Lumpur lebih tepatnya.

Kita berangkat ke Malaysia dengan pesawat Air Asia dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Karena menggunakan jasa maskapai tersebut, kita akan mendarat di Low Cost Carier Airport (LCC). Pesawat takeoff jam 5 sore dan sesuai perkiraan, kita akan sampai pada pukul 7.50 malam, waktu Malaysia. Beruntung nggak ada delay pesawat sehingga kita tiba sesuai rencana. Sesampainya di LCC, sudah ada panitia dan PPI (Perkumpulan Pelajar Indonesia) yang sudah menjemput kita. LCC ini memang terlihat sesuai dengan namanya, "sederhana", tapi paling tidak menurutku lebih bagus "sedikit" dari Bandara Ahmad Yani.

Suasana Ahmad Yani

Suasana LCC

Dari LCC untuk menuju Kuala Lumpur kita perlu naik bis dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Melewati jalan tol yang kanan-kirinya dipenuhi kebun kelapa sawit, kata seorang temanku suasananya mirip jalur lintas sumatera, yang membedakan tentu kondisi jalannya. Kesan pertama untuk negara Malaysia sangatlah rapi dan bersih dari kendaraan pribadi. Jalan tol di sana sangat layak disebut jalan tol, sesuai fungsinya sebagai jalan bebas hambatan. Sangat berbeda dengan Jakarta, meskipun namanya jalan tol, tapi tetap saja kena macet. Satu hal yang unik bagiku, di Malaysia, kendaraan roda dua alias sepeda motor diperbolehkan lewat jalan tol.

Jumat, 27 Juli 2012

Mutiara di Ujung Utara Jawa

Jawa, merupakan pusatnya Indonesia, berbagai kota besar bahkan ibukota negara terletak di Jawa. Jumlah penduduknya pun merupakan yang terpadat dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Di Jawa terdapat pusat perekonomian dan bisnis, jutaan lahan industri berdiri gagah di Jawa.
Benteng VOC

Gong Perdamaian Dunia

Hari Jadi Jepara

Perang Obor Tegal Sambi










Perkembangan dalam dunia industri membuat Jawa mampu menarik jutaan orang datang untuk bekerja dan berinvestasi, dari industri kecil sampai multinasional. Hal itu membuat Jawa menjadi penuh sesak. Aktivitas di Jawa bisa dikatakan sampai 24 jam non-stop. Betapa sibuk dan ramainya Jawa perlahan-lahan meniadakan lahan hijau dan segar. Berbagai kendaraan mengeluarkan asap dan suara gemuruh setiap harinya, belum lagi limbah industri yang merajalela, membuat Jawa menjadi kotor dan kehilangan keeksotisannya.

Ketika mendengar pariwisata Indonesia, yang terbisik di telinga domestik dan manca negara adalah Pulau Dewata, Lombok, dan baru-baru yang melegenda adalah Raja Ampat Papua. Dengan ini, Jawa seperti pupus dari harapan, tetapi Jawa masih mempunyai Yogyakarta dan Bandung, dengan suguhan-suguhan dari keduanya masih mampu memikat wisatawan untuk melancong ke sana. They are in Jawa.

Namun, tahukah Anda jika di Jawa masih mempunyai setitik berlian sebagai tempat berwisata? Setitik harapan untuk perkembangan eksotisme Jawa, tempat kesenian budaya dan alam bersatu memberikan ukiran indah di bumi Jawa. Ialah Jepara, kota kelahiran salah satu pahlawan nasional Indonesia, RA Kartini.


Minggu, 22 Juli 2012

Kesempurnaan Islam: Menata Pola Makan


Masyarakat urban, sebagai masyarakat perkotaan yang super sibuk, setiap hari hidupnya terjadwal, diatur oleh waktu. Pagi bangun, bahkan sampai melupakan Tuhan, mandi, sarapan, berangkat ke kantor atau belajar, pulang, mandi, lalu istirahat. Begitu seterusnya setiap hari, kecuali ia memperoleh hari libur untuk mengatur jadwalnya sendiri. Belum lagi ketika dihadapkan dengan macet di jalan, teriknya matahari membuat emosi memanas, semua seperti tanpa arah. Lalu mereka melupakan kodrat-kodratnya sebagai ummat. Kalau sudah seperti ini, semua menjadi kacau, berantakan, termasuk untuk hal sepele seperti mengatur makanan pun susah.

Namun, hal tersebut tentu akan berbeda cerita bagi mereka kaum muslimin yang imanan wah tisaban. Sesibuk apapun duniawi, sholat dan dzikir menjadi tuntunan untuk selalu dekat dengan Penciptanya. Hal-hal seperti mengatur pola makan, menjadi mudah dan murah. Tentu kita semua tahu, pengaturan pola makan yang buruk dapat menyebabkan berbagai penyakit menimbun di usus dan akhirnya membuat kita terkapar sakit. Hal yang paling dekat ialah obesitas atau kegemukan. Obesitas membuat pengidapnya dekat dengan penyakit jantung dan stroke. Nah lhoo..

Rasulullah SAW mengajarkan berbagai hal tentang tata karma kehidupan, termasuk mengatur pola makan sebagai usaha menjaga kesehatan. Sempurna bukan? Mari kita simak..

Senin, 23 April 2012

Mengenang Kartini Menemukan Jati Diri

Hari Kartini yang biasa diperingati setiap tanggal 21 April merupakan moment penting bagi wanita Indonesia karena pada hari tersebut selain diperingati sebagai hari kelahiran pahlawan nasional, juga merupakan hari penting dalam mengenang perjuangan wanita Indonesia dalam meraih hak-haknya. Hak-hak tersebut dikenal dengan istilah emansipasi wanita. Bagaimana kita memandang makna emansipasi wanita?
Emansipasi wanita bukanlah hal yang sembarangan, memaknai emansipasi haruslah diiringi dengan hati nurani serta pemikiran mendalam.

Emansipasi bukanlah sikap bebas tanpa aturan sehingga seolah-olah dengan emansipasi, wanita bebas untuk berekspresi tanpa mempedulikan aturan dan tata nilai yang berlaku bagi kita sebagai warga Timur yang menjunjung tinggi etika dan tata krama. Dengan emansipasi, wanita sebagai tiang dunia harus mampu membawa majelisnya, bangsa dan negara tempatnya bernaung ke arah yang jauh lebih baik. Emansipasi wanita Indonesia memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk memimpin, tidak sedikit era sekarang wanita menjadi pemimpin di daerahnya. Bahkan Indonesia sendiri pernah dipimpin oleh wanita, ialah Ny. Megawati Soekarno Putri.  Dengan kesempatan seperti itu, justru harusnya wanita bisa memanfaatkannya sebagai ajang untuk memberikan pengaruh serta pemikiran-pemikiran yang positif untuk lingkungan sekitarnya. Wanita, sumber inspirasi.

perempuan-pekerja
sumber gambar: ngerumpi.com

Perlu ditanamkan dalam benak kita bahwa emansipasi bukanlah memperoleh hak untuk semena-mena, tetapi emansipasi merupakan hak yang berbudi.

Belum lepas dari ingatan kita cerita tentang Geng Nero atau berbagai bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kaum wanita, atau berbagai cerita penyiksaan TKW dan berbagai diskriminasi terhadap wanita lainnya. Bukan seperti geng-geng wanita yang bebas berekspresi tidak selayaknya wanita, atau masih adanya pelecehan terhadap kaum wanita. Emansipasi merupakan hal yang unik, yaitu antara hak dan kewajiban jelas pembagiannya atau kebebasan yang berbatas aturan dan kodrati. Wanita bebas untuk bekerja di luar, membantu suami mencari nafkah, tetapi tidak melupakan kewajibannya sebagai pengurus rumah tangga, tidak melupakan kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Wanita bebas berbicara, mengeluarkan pendapatnya, tetapi lantas tidak lepas kontrol. Sebagai kodratnya wanita adalah makhluk yang alus tetapi berjiwa tangguh, dengan itu harus tahu bagaimana seharusnya wanita menjaga sikap dan tutur katanya sehari-hari. Wanita merupakan kunci kesuksesan, manager yang luar biasa.

Mari maknai Hari Kartini dan emansipasi wanita dengan pemikiran mendalam dan hati yang bersih sehingga terwujud Indonesia yang Digdaya.

Rabu, 11 April 2012

Yuk Ngeblog

Hari ini adalah hari pertama saya berada di Leadership Development Djarum Beasiswa Plus. Grand Aston Hotel Daerah Istimewa Yogyakarta, di hotel bintang 5 yang usianya belum mencapai 1 tahun ini saya bersama 70 beswan lainnya di batch 3 akan belajar banyak hal, setelah beberapa event nasional telah kami lewati, Nation Building di Semarang dan Character Building di Cikole Bandung.

Welcome ceremony langsung disampaikan oleh Margareta, seorang blogger lulusan Nanyang Technological University yang sekarang menjadi "kayaknya" pemilik iyaa.com.

But guys, di sini saya akan bercerita bukan soal event LD-nya, karena hal itu akan saya ceritakan di lembar lain, melainkan semangat ngeblog yang ditawarkan oleh Magi (nama panggilan Margareta).

Banyak alasan mengapa sekarang ini ngeblog tidak menjadi hal yang menarik lagi, kurang diminati, dan menjadi sepi. Sigi (bahasa Indonesia baku untuk kata survey) pada pengelolaan blog djarum beasiswa plus yang dilakukan per September 2011, hanya 24 blog yang dirawat secara aktif oleh blogger-nya dan dikunjungi 528 visitors dari 3000-an blog yang ada. Betapa tragis bukan? Beberapa yang menjadi alasan ialah karena mindset ngeblog yang meng"harus"kan tulisannya dalam bentuk long-written misalnya, atau kalah saing dengan konten-konten social networking lain seperti facebook dengan fasilitas note-nya, atau memang karena tulisan yang diposting di blog justru malah "kagak jadi kebaca".

Namun, harusnya perkara-perkara semacam itu tidak menjadi masalah buat kita untuk tetap ngeblog dan menjadi bagian dari blogger yang produktif dengan karya-karyanya. Karena dengan ngeblog banyak benefit yang bisa kita peroleh, baik materiil maupun non-materiil. Materiil misalnya uang yang bisa kita terima dari iklan, dari sini bisa kita simpulkan bahwa ngeblog disamping menjadi lahan menyalurkan hobi menulis, asah keatifitas, juga menjadi lahan penghasilan. Dan non-materiil, misalnya kepuasaan karena tulisan (yang merupakan hasil pemikiran kita) bisa dibaca oleh orang lain, apalagi kalau sampai di-comment (sebagai wujud apresiasi) tentu menumbuhkan perasaan bangga, dan lain sebagainya.

Dimana kita bisa mendapatkan inspirasi untuk ngeblog? Saya terpikirkan dengan inspirasi bahwa dengan mendengarkan dosen mengajar, materi yang kita dapatkan pada waktu kuliah bisa kita jadikan sebagai sumber tulisan di blog kita. Saya berpikiran, karena saya termasuk orang yang suka mencatat ketika kuliah, mungkin hal tersebut bisa saya aplikasikan. Tidak cukup itu saja, hasil perjalanan kita, ke pasar, ke mall, perjalanan ke kampus, ataupun perjalanan hidup pun bisa kita jadikan sebagai inspirasi dalam menulis. Terlebih, media-media yang setiap harinya menemani kita, televisi, koran, majalah, internet, dan lain-lain. Tapi harus diingat, blogging no cheating, no plagiarism.