Sabtu, 09 April 2016

Air Mata Menjadi Mata Air (Mbah Sadiman)

Foto Mbah Sadiman (Sumber : kickandy.com)
Saat melihat acara Kick Andy di tivi aku melihat sosok yang inspiratif yang begitu ikhlas melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi banyak orang, visioner, dan tahan terhadap berbagai rintangan. Ialah Mbah Sadiman, beliau adalah pahlawan bagi alam.

Dikisahkan bahwa lelaki yang tinggal di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, sebuah desa di lereng Gunung Gendol, ujung timur Kabupaten Wonogiri tersebut aktif melakukan penghijauan di sebuah bukit gundul di kampungnya. Usianya memang tidak muda lagi, tetapi semangat beliau untuk kembali menghijaukan tanah kelahirannya perlu diacungi jempol. Selain melakukan penanaman seorang diri, Mbah Sadiman juga berhasil membuat anak tangga untuk mencapai puncak bukit. Tujuannya adalah supaya anak cucunya kelak dapat menikmati perbukitan tersebut sebagai tempat wisata. "Supaya anak-anak tidak perlu jauh-jauh berwisata, ada di kampungnya sendiri', tuturnya. Langkah mulia ini beliau lakukan dengan menjadikan puncak bukit sebagai taman yang cantik dan rindang. Selain menanam pohon, beliau juga menanam bunga-bungaan untuk memperindah bukit.

Mengawali debutnya sejak 1996 bukan berarti tanpa halangan. Seringkali karena ulah warga yang hanya mementingkan dirinya sendiri, pohon-pohon yang ditanam Mbah Sadiman mati. Namun, berkat semangat dan keikhlasannya yang luar biasa, Mbah Sadiman mampu menghadapinya. Dan kini, di usianya yang sudah mencapai 62 tahun, beliau mampu memetik hasilnya. Hutan yang dulu gundul kini sudah hijau kembali, tidak ada air mata melainkan mata air yang terus mengaliri tanah Wonogiri. Kini langkah beliau didukung oleh berbagai komunitas pecinta alam dan diikuti oleh warga di sekitarnya.

Kawan, kita mungkin sulit mencontoh apa yang sudah Mbah Sadiman lakukan, tetapi paling tidak kita bisa menjadi pahlawan bagi negeri ini dengan jalan kita sendiri. Mari kita tunjukkan bahwa yang muda juga mampu berkarya. Dan kita buat Sadiman - Sadiman lain di tanah air kita tercinta.

Nikmat yang Terlupakan

Seringkali kita melupakan banyak hal yang telah Allah berikan dan tanpa disadari bahwa justru nikmat - nikmat itulah yang sangat dekat dengan kita dan lekat dengan keseharian kita. Astaghfirullah.

Sahabat, entah sadar atau tidak selama ini kita terlalu banyak mengeluh, mengumpat apa - apa saja yang tidak kita miliki tetapi dimiliki oleh orang lain. Kita merasa bahwa apa yang sekarang kita miliki masih kurang dan tidak sebanding dengan berbagai usaha yang telah kita lakukan. Si dia punya ini, dia bisa itu, dan lain sebagainya. Kita gemar membandingkan kepunyaan kita dengan apa yang dipunyai oleh orang lain. Kalau kondisinya demikian, maka segeralah ber-istighfar dan tanyakan kepada diri sendiri adakah yang salah dengan hati kita?

Ada dua hal yang selalu kita nikmati namun tanpa disadari selalu kita lalai untuk mensyukurinya padahal keduanya sangat besar manfaatnya bagi diri kita. Apa sajakah itu?

Pertama, nikmat sehat. Kesehatan adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada kita. Karena sehat, kita dapat menikmati makanan yang kita makan, makanan itu akan terasa enaknya ketika kita makan dalam kondisi sehat. Saat badan dalam kondisi tidak fit, maka makanan seenak apapun akan terasa tidak nikmat dimakan, semua terasa hambar dan bahkan cenderung pahit. Dalam kondisi badan yang sehat, kita pun akan dengan mudah menjalankan segala aktivitas kita, termasuk mencari rizki. Dengan tubuh dan jiwa yang sehat kita akan mudah melakukan banyak hal, bekerja, berolah raga, belajar, dan lain sebagainya.

Yang kedua adalah nikmatnya waktu luang. Selama ini kita terlalu disibukkan dengan berbagi aktivitas duniawi sehingga lupa bahwa ada banyak hal yang sejatinya perlu disyukuri, ialah ketersedianya waktu. Dengan waktu tersebut kita diberikan kesempatan untuk dapat bekerja dan melakukan banyak aktivitas lainnya. Kita juga dapat memikirkan banyak rencana untuk masa depan kita. Namun, tanpa disadari waktu luang yang sering tersedia justru sering berlalu begitu saja. Kebanyakan dari kita justru melewatkan waktu luang untuk bermalas-malasan padahal sejatinya nikmat waktu luang adalah nikmat yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebelum kesibukan kembali menghampiri kita. Saat waktu sibuk sudah datang, kita akan lupa dengan sebuah rencana, bahwa hidup ini perlu diatur dengan sebaik-baiknya sehingga kita membiarkan semua berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Untuk itu kita diperintahkan agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya. Karena sesuatu yang terus berjalan dan tak dapat dikembalikan adalah waktu.

Sahabat yang dirahmati Allah, marilah kita sama- sama berbenah diri, bahwa ada hal yang sering kita lupakan nikmatnya. Tanda - tanda orang yang kotor isi hatinya adalah kegemaran dalam mengeluh. Dan dibalik orang yang suka mengeluh adalah minimnya rasa syukur. Maka mintalah perlindungan kepada Allah supaya kita terhindar dari golongan orang-orang kufur dan termasuk golongan orang-orang yang pandai bersyukur.

Mari kita nikmati sehat dan waktu luang kita dengan bersyukur. Udara segar yang kita hirup setiap saat, kebugaran diri untuk mengais rizki, serta ketersediaan waktu adalah karunia Tuhan yang tiada tara. Ingatlah ada 5 perkara sebelum 5 perkara, yaitu sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, serta hidup sebelum mati.