Minggu, 28 Agustus 2016

Berpesan Melalui Kesenian Rakyat

Era globalisasi merupakan masa dimana batas antar negara semakin tidak terlihat, kemudahan akses informasi melalui teknologi yang tersedia menjadikan setiap orang bebas untuk terjun dalam dunia persaingan. Hal ini membuat siapa yang lebih kuat akan bertahan. Era ini juga memberikan tantangan baru bagi suatu bangsa bagaimana ia tetap bertahan dan berdiri kokoh dengan caranya sendiri melalui adat dan budaya yang telah lama dimiliki. Namun sayangnya, banyak yang tidak siap dengan kedatangan era globalisasi sehingga suatu bangsa dapat terombang – ambing dan dengan mudah “berubah” menjadi bangsa lain.

Bangsa Indonesia selain besar karena kekayaan alamnya juga tersohor karena khasanah budayanya. Adat dan budaya warisan leluhur banyak memberikan nilai positif terutama untuk membentuk karakter sebagai Bangsa Timur. Untuk itulah adat dan budaya ini harus dilestarikan sebagai identitas dan bekal dalam bersaing dengan bangsa lain di era global.

Ciri khas budaya Indonesia tercermin dari berbagai macam kesenian daerah yang telah turun temurun menjadi warisan dari nenek moyang. Kesenian daerah selain sebagai hiburan bagi rakyat, juga sebagai media untuk menyampaikan pesan moral yang mengiring masyarakat untuk melakukan hal – hal positif. Pesan bersifat persuasif dan disampaikan dengan sederhana sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

Pesan yang disampaikan terutama terkait dengan problematika yang dekat kaitannya dengan kejadian yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Tujuannya untuk membangun sikap dan sifat masyarakat yang mampu secara dinamis menghadapi tantangan - tantangan sebagai dampak dari globalisasi, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Tantangan besar di era globalisasi seperti saat ini adalah melestarikan kesenian rakyat yang merupakan salah satu budaya bangsa. Dalam upaya pelestarian tersebut tidak boleh mengenal gap generasi serta membutuhkan campur tangan dari semua pihak. Tujuannya adalah agar generasi baru dapat lebih mengenal budaya leluhurnya dan siap bersaing dalam era global dengan menyandang identitasnya sebagai Bangsa Indonesia.



Dokumentasi : Peringatan HUT RI ke-71 RW 02 Desa Bandengan Kab. Jepara

Sabtu, 13 Agustus 2016

Teman Cerminan Diri


Setiap hal yang kita alami, yang kita punyai sekarang, semua tidak terjadi secara kebetulan, mereka datang atas pilihan - pilihan kita di masa lalu. Salah satunya dari dengan siapa kita pernah bergaul di masa lalu. Sekarang coba diingat - ingat, dengan siapa kita berteman selama ini?

Islam merupakan agama yang sempurna, mengatur segala hal dengan detail dan dapat dijelaskan manfaatnya, salah satunya adab dalam berteman dan bergaul.

"Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Begitulah kutipan salah satu Hadits dari Bukhari dan Muslim. Disebutkan permisalan dalam bergaul dengan orang lain. Tidak baik memang terlalu pilih - pilih teman, tapi baik sekali pilih - pilih dalam bergaul dengan teman karena manfaatnya kembali ke diri kita sendiri. Teman yang baik akan memberikan dampak yang baik, sebaliknya teman yang tidak baik akan memberikan dampak yang tidak baik pula. Mungkin kita bisa lihat di sekitar kita. Semasa sekolah, siswa - siswa teladan yang berprestasi akan berkumpul dengan teman mereka yang pandai. Yang jago olah raga akan berkumpul dengan penggiat olah raga juga. Dari kesamaan - kesamaan inilah mereka berkumpul, mengobrol, dan saling memberikan pengaruh satu sama lain. Begitupun dengan anak - anak yang suka bolos sekolah, mereka berkumpul dengan pembolos juga, bermain games saat jam sekolah. Mereka tidak masuk kelas dan malah merokok di kantin pojok - pojok sekolah.

Dan sekarang lihatlah, bagaimana teman - teman kita yang sukses di bidangnya masing - masing, dengan siapa mereka berteman dan bergaul. Logikanya seperti ini, jika kita ingin berbisnis tentu akan lebih mudah untuk memulai bisnis kita dan bahkan mengembangkannya apabila kita bergaul dengan teman yang bergelut dalam hobi yang sama. Kita akan mudah memperoleh berbagai informasi yang menunjang bisnis kita. Begitupun kalau kita memutuskan untuk bekerja atau lanjut studi. Kita akan mudah memperoleh informasi dari teman - teman yang bergelut dalam dunia profesional ataupun akademika.

Dalam hal beragama, bergaul dengan teman yang sholih tentu akan menuntun kita ke jalan taqwa. Berbeda cerita kalau kita berteman dengan ahli maksiat. Pejabat pemerintahan yang bersih butuh teman - teman yang sevisi untuk tetap idealis, sedangkan bagi para koruptor akan menjemput koruptor - koruptor lain untuk menjalankan misinya. Maka tak heran jika satu koruptor ditangkap, maka akan muncul nama - nama yang lain.

Sahabat, tidak ada kata terlambat dalam menjalani hidup. Tengok dan renungkan jalan hidup kita selama ini, mungkin ada pengaruh yang salah dalam hidup kita. Bergaullah dengan teman - teman yang baik agar kita juga memperoleh manfaat yang baik. Kalau kita tak bisa merubah sifat buruk teman - teman kita, lebih baik secara perlahan kita jauhi mereka, paling tidak kita selamat dari jalan yang dimurkai Allah SWT. Namun tak ada salahnya kita panjatkan doa untuk teman - teman kita supaya kelak kita dipertemukan di dalam syurgaNya.