Sabtu, 14 Desember 2013

Aku Ingin Hidup Sederhana

Terbaring ku di bawah awan
di tengah riangnya gelombang lautan
di antara pelagis yang menyambut senang

Sorak gurau berlabuh begitu gaduh
kelihatan kecil tapi tangguh

Pari belekok di daratan mencari mamahan
di seberang, seorang tuan tanah berlaku keras tanpa merasa pelak
Kejauhan, menjulang gunung tinggi menampakkan ronanya, biru gagah

Ku terbangun silap-silap, terheran, hati bertanya-tanya
inikah sorga yang dijanjikan Tuhan kepada hambaNya?
bergejolak penuh warna

Kuberjalan mengikuti lika-likunya
terkawal gundah dan gulana, hati bertanya-tanya
tetapi Tuhan memberikan jawab
lewat silapnya penglihatan, gundahnya perjalanan

rahmatNya menggiring
menyibakkan petang dengan kebenaran

Kelamaan, jalanku semakin remang
meski penuh warna di kiri kanan
Beberapa jiwa berjatuhan, berharap kasih yang tak kunjung datang
melangkah lemah tanpa arah

rahmatNya menggiring
untuk jalan yang miring
Mata berkunang-kunang, lalu tersungkur dalam gelap
dalam hati banyak berharap
agar Tuhan tak tinggal lelap

Esok ku terbangun sepi
dalam rimbunnya duniawi
tersadar diri akan surgawi

Aku ingin hidup sederhana
sesederhana senyum Tuhan untuk makhlukNya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar