Senin, 23 April 2012

Mengenang Kartini Menemukan Jati Diri

Hari Kartini yang biasa diperingati setiap tanggal 21 April merupakan moment penting bagi wanita Indonesia karena pada hari tersebut selain diperingati sebagai hari kelahiran pahlawan nasional, juga merupakan hari penting dalam mengenang perjuangan wanita Indonesia dalam meraih hak-haknya. Hak-hak tersebut dikenal dengan istilah emansipasi wanita. Bagaimana kita memandang makna emansipasi wanita?
Emansipasi wanita bukanlah hal yang sembarangan, memaknai emansipasi haruslah diiringi dengan hati nurani serta pemikiran mendalam.

Emansipasi bukanlah sikap bebas tanpa aturan sehingga seolah-olah dengan emansipasi, wanita bebas untuk berekspresi tanpa mempedulikan aturan dan tata nilai yang berlaku bagi kita sebagai warga Timur yang menjunjung tinggi etika dan tata krama. Dengan emansipasi, wanita sebagai tiang dunia harus mampu membawa majelisnya, bangsa dan negara tempatnya bernaung ke arah yang jauh lebih baik. Emansipasi wanita Indonesia memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk memimpin, tidak sedikit era sekarang wanita menjadi pemimpin di daerahnya. Bahkan Indonesia sendiri pernah dipimpin oleh wanita, ialah Ny. Megawati Soekarno Putri.  Dengan kesempatan seperti itu, justru harusnya wanita bisa memanfaatkannya sebagai ajang untuk memberikan pengaruh serta pemikiran-pemikiran yang positif untuk lingkungan sekitarnya. Wanita, sumber inspirasi.

perempuan-pekerja
sumber gambar: ngerumpi.com

Perlu ditanamkan dalam benak kita bahwa emansipasi bukanlah memperoleh hak untuk semena-mena, tetapi emansipasi merupakan hak yang berbudi.

Belum lepas dari ingatan kita cerita tentang Geng Nero atau berbagai bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kaum wanita, atau berbagai cerita penyiksaan TKW dan berbagai diskriminasi terhadap wanita lainnya. Bukan seperti geng-geng wanita yang bebas berekspresi tidak selayaknya wanita, atau masih adanya pelecehan terhadap kaum wanita. Emansipasi merupakan hal yang unik, yaitu antara hak dan kewajiban jelas pembagiannya atau kebebasan yang berbatas aturan dan kodrati. Wanita bebas untuk bekerja di luar, membantu suami mencari nafkah, tetapi tidak melupakan kewajibannya sebagai pengurus rumah tangga, tidak melupakan kebutuhan keluarga dan anak-anaknya. Wanita bebas berbicara, mengeluarkan pendapatnya, tetapi lantas tidak lepas kontrol. Sebagai kodratnya wanita adalah makhluk yang alus tetapi berjiwa tangguh, dengan itu harus tahu bagaimana seharusnya wanita menjaga sikap dan tutur katanya sehari-hari. Wanita merupakan kunci kesuksesan, manager yang luar biasa.

Mari maknai Hari Kartini dan emansipasi wanita dengan pemikiran mendalam dan hati yang bersih sehingga terwujud Indonesia yang Digdaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar