Rabu, 24 Juli 2013

Allah is (still) with Me


Hari ini adalah ramadhan ke-15 yg aku jalani di tahun ini, dan alhamdulillah berbarengan dengan peringatan hari lahirku yang ke-22. Meski sedih karena umur dan kesempatanku telah banyak berkurang, tetapi syukur kehadirat Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmatNya kapan dan dimana pun aku berada.

Selasa, 23 Juli kemarin, aku dan Mbak Diyan beserta si kecil Radhit berangkat ke Jepara dengan mobil travel. Aku ngga nyangka kalau permintaanku ke ibu bakal dipenuhi hari itu. Sesampainya di rumah, ternyata semua makanan dan ubo rampe telah siap saji. Menjelang maghrib, tamu undangan yang tidak lain adalah kerabat sendiri mulai berdatangan, termasuk Kiai Uzair bersama keluarga. Kelima kakakku beserta suami dan anak-anaknya juga turut hadir. Terkumpul kira-kira 40 orang di ruang tengah, dimulai dengan salam, doa, tausiah, kemudian ditutup dengan berbuka bersama.

Rasa senang waktu itu tidak terbendung. Subhanallah, wal-hamdulillah, wa Laa ila ha illallah, wallahu akbar.

Renunganku berlanjut dengan 22 tahun yang sudah Allah amanahkan untukku. Aku yang senang dengan kalimat "Sekali Hidup Berarti, Setelah itu Mati" kini tersentak. Sejauh ini apa yang sudah aku lakukan, apa yang sudah aku persembahkan bagi Tuhanku, keluarga dan saudaraku, lingkungan, serta untuk diriku sendiri? Semoga waktu yang tersisa ini cukup untukku memperbaiki diri dan mampu menyuguhkan hal-hal terbaik yang bisa aku lakukan, sehingga berarti 'tak hanya sekedar mimpi.

Hopes and dreams will remain there to accompany and provide a sense for life and living. Accountability for the afterlife that awaits.

1 komentar: