Jumat, 31 Januari 2014

Bencana dan Kezaliman

sumber: akun facebook I ♥ Jepara
Dulu, banjir kerap dikaitkan dengan Kota Jakarta, ibukota Indonesia, lantaran buruknya kondisi drainasenya, banyaknya tumpukan sampah yang menyumbat aliran air, minimnya zona hijau karena semua lahan penuh dengan gedung-gedung beton. Namun, kini bencana banjir tidak hanya merendam Jakarta, bahkan di berbagai pelosok negeri ini, banjir telah mengancam dengan menenggelamkan perumahan penduduk hingga mencapai atap-atap rumah. Ada apakah dengan Indonesia?

Mengutip dari banyaknya ayat di Al-Quran yang menjelaskan tentang bencana. Di sini akan aku kutip beberapa.
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS. Al Qhashash, 28 : 59)

 “Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al Isra, 17 : 58)

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS. As Syura, 42 : 30)

“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl, 16 : 112)

Berdasarkan ayat-ayat tersebut di atas disebutkan bahwa munculnya suatu bencana tidak lain disebabkan oleh kezaliman hambaNya. Tentu kita sadar bahwa dewasa ini semakin banyak terjadi kemaksiatan dimana-mana. Bahkan, para pemimpin yang diamanahkan untuk menjaga moral bangsanya pun melakukan hal yang sama. Banyak pula golongan alim yang menutup mata dan telinga, membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Maka, mungkin sepantasnya apabila Allah SWT mengganjar kita dengan hal yang demikian. Bencana datang bertubi-tubi, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, kebakaran, dan lain sebagainya.

Bencana didatangkan tanpa pilih kasih, tak peduli baginya yang beriman atau tidak. Bagi orang yang beriman, bencana merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas keimanan, dalam hal ini Allah berjanji akan mengangkat derajat dan martabatnya dengan mengampuni dosa-dosanya. Namun, bagi kaum yang zalim, bencana merupakan suatu peringatan agar mereka dapat segera sadar dan bertaubat atas perbuatan-perbuatan dosanya. Semoga yang demikian segera memperoleh inayah serta hidayahNya.

“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nisaa : 147)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar